INTEGRASI, DISINTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL
diberikan untuk kelas Daring belajar jarak jauh
oleh: Supriyadi, S.Sos
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen
diberikan untuk kelas Daring belajar jarak jauh
oleh: Supriyadi, S.Sos
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen
Integrasi sosial dalam masyarakat
merupakan suatu keadaan yang dicita-citakan. Integrasi dalam masyarakat
akan terwujud apabila seluruh anggota masyarakat mampu mengendalikan
prasangka yang ada sehingga konflik dan dominasi golongan mayoritas
terhadap minoritas tidak terjadi.
1. Pengertian Integrasi
Kata integrasi berasal dari bahasa
Inggris, integration yang artinya pembauran hingga menjadi kesatuan
yang bulat dan utuh. Paul B. Horton memberikan definisi, integrasi
yaitu proses pengembangan masyarakat yang mana segenap kelompok ras dan
etnik mampu berperan secara bersama- sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.
Oleh karena integrasi merupakan sesuatu yang diharapkan dalam kehidupan
masyarakat maka harus tetap dijaga kelangsungannya. Menurut pengertiannya
integrasi dibagi atas integrasi nasional, integrasi bangsa, integrasi
masyarakat , dan integrasi budaya.
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya
integrasi sosial adalah sebagai berikut.
1) Adanya unsur-unsur yang berbeda dalam
kehidupan sosial, misalnya tata susunan masyarakat organisasisosialdan sistem
pengetahuan.
2) Adanya proses penyesuaian dari unsur-unsur
yang berbeda dan tiap- tiap unsur tersebut saling menyesuaikan.
3) Terciptanya pola kehidupan yang serasi
fungsinya dalam masyarakat sebagai akibat adanya proses penyesuaian unsur-unsur
yang saling berbeda sehingga timbul adanya rasa kesatupaduan dalam masyarakat
Suatu integrasi sosial dikatakan berhasil
apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) seluruh anggota masyarakat merasa bahwa
mereka saling mengisi kebutuhan dan tidak saling merintangi atau merugikan;
2) terdapat konsensus antarkelompok mengenai
norma- norma sosial yang memberi arah pada tujuan yang dicita-citakan dan
menjadi kajian bagi cara dan upaya untuk mewujudkannya.
3)
bertahannya norma-norma tersebut secara
relatif lama dan setiap kali berubah.
2. Proses Integrasi
Integrasi sosial tidak pernah dapat
dicapai dengan sempurna, namun secara fundamental sistem sosial
selalu cenderung bergerak ke arah keseimbangan yang dinamis. Proses
integrasi tidak bisa terjadi begitu saja. Integrasi merupakan proses
panjang dalam waktu lama. Terjadinya proses integrasi suatu bangsa harus
dilandasi suatu cita-cita atau tujuan yang sama.
Dalam konteks bangsa Indonesia, integrasi
harus berjalan secara alamiah. Maksudnya, integrasi harus berjalan
sesuai keanekaragaman budaya bangsa dan harus lepas dari hegemoni dan
dominasi peranan politik etnik tertentu. Proses integrasi dilakukan
melalui fase sosial dan politik. Ogburn dan Nimkof berpendapat
bahwa integrasi melalui sebuah proses seperti bagan berikut ini.
(Akomodasi) – (Kerja sama) – ( Koordinasi) – (asimilasi)
Jika diperhatikan proses-proses tersebut
dapat juga berfungsi untuk meredakan dan mengendalikan konflik.
a. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses ke arah
tercapainya kesepakatan sementara yang dapat diterima oleh pihak
yang terlibat konflik. Akomodasi terjadi pada orang-orang
atau kelompok yang mau tidak mau harus bekerja sama walaupun dalam
kenyataannya mereka berbeda paham. Tanpa akomodasi dan kesediaan
akomodasi, pihak yang terlibat konflik tidak akan mungkin bekerja sama
untuk selama- lamanya. Jadi, dengan adanya akomodasi integrasi
dapat terwujud.
b. Kerja sama
Kerja sama merupakan perwujudan minat dan
perhatian orang untuk bekerja bersama-sama dalam suatu kesepahaman. Kerja
sama dapat dijumpai dalam masyarakat manapun, baik pada kelompok kecil
maupun besar.
c. Koordinasi
Koordinasi adalah kerja sama yang dilakukan
oleh pihak-pihak yang terlibat konflik, yaitu pihak yang menang
terhadap pihak yang kalah. Misalnya, saat pemilihan ketua
partai politik. Dalam pemilihan tersebut ada dua orang calon
ketua. Setelah dilakukan pemungutan suara diperoleh satu calon ketua.
Pemenang mengajak pihak yang kalah untuk bekerja sama demi keutuhan dan
integrasi partai yang bersangkutan.
d. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang
ditandai oleh adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang
per orang atau kelompok. Proses asimilasi ditandai
dengan pengembangan sikap-sikap yang sama dengan tujuan mencapai
kesatuan atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran,
dan tindakan.diri bangsa Indonesia agar tidak terjadi disintegrasi.
3. Faktor-Faktor Terbentuknya Integrasi
Integrasi adalah proses sosiologi dan antropologi yang tidak bisa
dilakukan dan ditempuh dalam waktu singkat. Integrasi memerlukan proses
pembudayaan dan konsensus sosial politik di antara suku bangsa yang ada.
Integrasi bangsa harus betul-betul diwujudkan karena merupakan
keinginan banyak pihak agar tercipta keserasian dan ketertiban.
Jangansampai integrasi itu selalu dibayang-bayangi oleh timbulnya konflik
karena tidak adanya kesadaran akan pentingnya integrasi tersebut.
Untuk mewujudkan integrasi masyarakat yang betul- betul tangguh maka
diperlukan adanya nilai-nilai umum yang menjadi pedoman bagi masyarakat
dalam bertindak. Ada beberapa syarat yang diperlukan agar integrasi
dalam masyarakat tersebut tangguh dan tidak dibayang-bayangi timbulnya
konflik. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.
1 1. Sebagian besar anggota masyarakat bangsa
sepakat tentang batas-batas teritorial dari negara sebagai
suatu kehidupan politik di mana mereka menjadi warganya.
2. Sebagian besar anggota masyarakat tersebut
bersepakat mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan daripada
proses-proses politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat di atas wilayah
negara tersebut.
Suatu integrasi nasional yang tangguh
hanya akan berkembang di atas konsensus nasional tentang batas-batas suatu
masyarakat politik dan sistem politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat
tersebut. Kemudian suatu konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan
bersama sebagai bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan melalui suatu
konsensus nasional mengenai sistem nilai yang akan mendasari hubungan-hubungan
sosial di antara suatu masyarakat negara.
Integrasi sosial dalam masyarakat akan
bisa terwujud apabila ada faktor-faktor sebagai berikut:
a.
adanya rasa toleransi, saling menghormati,
dan tenggang rasa;
b.
terjadinya perkawinan campuran antarsuku;
c.
makin pesatnya komunikasi dan transportasi
antardaerah;
d. meningkatnya solidaritas sosial yang
dipengaruhi intensif- nya kerja sama kelompok dalam masyarakat menghadapi
kejadian bersama;
e. fungsi pemerintahan yang makin berjalan
baik dan bijaksana terutama yang menyentuh masyarakat bawah.
Jenis integrasi
A. Integrasi Nasional
Integrasi
nasional merupakan proses penyatuan unsur-unsur dalam suatu negara. Dengan demikian,
akan menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya
bagi negara tersebut.
B. Integrasi Bangsa
Sebelum
membicarakan integrasi bangsa, kita akan mempelajari terlebih dahulu arti
bangsa. Kata bangsa berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya
bangsa. Sedangkan nation sendiri berasal dari bahasa Latin, nation artinya
sesuatu telah lahir.
C. Integrasi Kebudayaan
Integrasi kebudayaan merupakan perpaduan unsur- unsur
kebudayaan yang saling berbeda sehingga menghasilkan keserasian fungsinya dalam
kehidupan masyarakat. Unsur- unsur kebudayaan itu adalah bahasa, sistem
pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem
mata pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian.
D. Integrasi
Masyarakat
Menurut sosiologi, masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat tertentu yang bersifat kontinu, terikat oleh suatu rasa identitas
bersama.
E. Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses
penyesuaian di antara unsur- unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan
sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi
masyarakat tersebut. Individu-individu dalam masyarakat yang semula
terkotak-kotak, berbeda-beda bahkan bersaing atau bertentangan menjadi rukun,
bersatu, dan selaras baik dalam hal kepentingan-kepentingan hidup.
Selain itu ada jenis integrasi
a. integrasi
normatif; proses penyatuan unsurnya karena berlakunya norma.
b. integrasi koersif;
proses penyatuan unsurnya karena paksaan
c. integrasi
fungsional; proses penyatuana unsurnya karean adanya fungsi ternetu yang satu
dengan yang lain saling membutuhkan
Syarat
integrasi
Mayer Nimkof, syarat terwujudnya
integrasi sosial adalah sebagai berikut.
1. Anggota-anggota masyarakat
merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil
menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai
sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
3. Norma-norma dan nilai sosial
itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten
oleh seluruh anggota masyarakat.
Suatu integrasi sosial dapat
berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-faktor berikut.
1. Homogenitas kelompok
2. Besar kecilnya kelompok
3. Mobilitas geografis
4. Efektivitas komunikasi
Faktor-Faktor Pendorong Integrasi
Sosial
Dalam proses asimilasi, integrasi
sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor
1. Toleransi terhadap perbedaan
2. Kesempatan yang seimbang dalam
bidang ekonomi
3. Sikap saling menghargai orang
lain
4. Sikap terbuka dari golongan
yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur
kebudayaan
6. Perkawinan campuran
(amalgamation)
7. Adanya musuh bersama dari luar
Pengertian Disintegrasi
Perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan
nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut
sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial.
Disintegrasi ini merupakan situsi
yang tidak adanya persatuan serta juga kesatuan yang berlaku di dalam kehidupan
bermasyarakat. Keadaan tersebut akan mengancam adanya suatu perpecahan yang
berakibat pada rusaknya tatanan sosial yang sedang dijalankan.
Bentuk
Disintegrasi
Beragam macam jenisi disintegrasi
yang digolongkan, diantaranya sebagai berikut :
1)
Disintegrasi Sosial
Pengertian disintegrasi sosial
ini merupakan suatu ketidak adanya fungsi serta norma yang berjalan. Keadaan tersebut
bisa/dapat disebabkan oleha karena adanya masyarakat yang kurang merasa puas
dengan kondisinya, sehingga hal tersebut ia ingin melakukan perubahan-perubahan
yang mendasar.
2)
Disintegrasi Bangsa
Pengertian disintegrasi bangsa
merupakan perpecahan hidup dalam masyarakat yang disebabkan oleh karena adanya
pengaruh dari negara lain. Disintegrasi bangsa tersebut bisa atau dapat
disebabkan pula pengaruh negaranya sendiri, seperti kekurang terimaan terhadap
suatu perbedaan sehingga tidak munculnya sikap tolerasi.
3)
Disintegrasi Kelurga/disharmoni
keluarga
Pengertian disintegrasi keluarga
ini dapat di definisikan ialah sebagai disorganisasi keluarga yang disebabkan
oleh karena adanya kekuarang pahaman antar anggota keluarga. Fakta tersebut dapat
dilihat dalam berbagai kasus, misalnya perceraian, pisah ranjang, serta lain
sebaginya.
Faktor
Disintegrasi
Permasalahan yang menyebabkan
adanya disintegrasi, diantaranya sebagai berikut :
1) Konfik
Konflik ini menjadi faktor yang
melatar belakangi seseorang melakukan disintegrasi. Pengertian konflik ini
sendiri merupakan suatu kondisi ketidakpuasan masyarakat terhadap kedaan yang
ada. Kekuarang terimaan tersebutlah yang pada akhirnya menyababkan mereka tidak
lagi berada dalam persatuan.
2) Peperangan
Faktor yang melatarbelangi
kahiarnya disintegrasi ini ialah peperangan, baik peperangan yang dilakukan
antar suku, etnis, maupun juga dalam perbedaan budaya. Peperangan tersebut
dapat menimbulkan dampak yang begitu besar seperti dampak material sertra juga
imaterial.
3) Pertikaian
Pertikaian ini seringkali menjadi
landasan dasar suatu kelompok masyarakat berpecah belah antara satu dengan
lainnya. Kondisi masyarakat seperti inilah yang menjadi dasar mengapa
masyarakat dalam pertikaian rawan dengan disintegrasi.
4) Kesenjangan Sosial
Bentuk kesenjangan sosial ini
menjadi saah satu alasan masyarakat berpecah belah. Hal tersebut lantaran
starta sosial ini dibedakan dari masyarakat kaya serta miskin. Permasalah
pendudukan di Indonesia seperti ini pada akhirnya menjadikan banyak sekali kepentingan
yang lebih mengutamakan si kaya serta miskin.
Dari penjelasan di atas maka
dapat dikatakan bahwa disintegrasi sosial ini dapat mendorong masalah sosial,
hal tersebut dilakukan dengan alasan kondisi masyarakat didalam
ketidakbersatuan yang akhirnya memunculkan keadaan yang rumit untuk mencapai
tujuan secara bersama-sama.
Penyebab
Disintegrasi Sosial
1.
Tidak ada
persepsi atau persamaan pandangan di antara anggota masyarakat mengenai suatu
norma yang semula dijadikan pegangan oleh anggota masyarakat.
2.
Norma-norma
masyarakat tidak berfungsi dengan baik sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan
masyarakat.
3.
Timbulnya
suatu pertentangan norma-norma dalam masyarakat, sehingga menimbulkan
kebingungan bagi anggota masyarakat itu sendiri.
4.
Tidak ada
nya tindakan sanksi yang tepat bagi sih pelanggar norma.
5.
Tindakan
dalam masyarakat sudah tidak sesuai lagi dengan norma masyarakat.
6.
Interaksi
sosial yang terjadi ditandai dengan sutau proses yang bersifat disosiatif.
Proses
Penanggulangan Disintegrasi
Adapun kebijakan yang diperlukan
guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai berikut:
1.
Menghidupkan
dan membangun terus komitmen, kehendak serta kesadaran untuk bersatu.
2.
Menghasilkan
kondisi yang mendukung komitmen, kehendak dan kesadaran untuk bersatu serta
membiasakan diri utuk membangun konsensus.
3. Membangun
kelembagaan yang bernorma dan bernilai untuk menyuburkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
4. Merumuskan
kebijakan serta regulasi yang konkret, tepat dan tegas didalam segala aspek
kehidupan serta pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan untik seluruh
pihak, dan semua wilayah.
5. Usaha
bersama dan pembinaan integrasi nasional membutuhkan kepeminpinan yang arif dan
efektif.
REINTEGRASI
SOSIAL
Pengertian Reintegrasi Sosial
Proses ini terjadinya apabila kondisi
awal di masyarakat terdapat situasi dimana ada ketidakseimbangan atau
ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem
masyarakat tidak berfungsi dengan baik. Sehingga terjadilah disintegrasi
sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan menjadi chaos
(kacau). Pada keadaan ini, masayarakat mengalami keadaan yang disebut anomie
(tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan
mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar
dan salah.
Dalam kebingungan tersebut,
masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi dimana lembaga politik,
ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam keadaan yang selaras,
serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.
Dalam pandangan Sukanto,
reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan
nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang mengalami
perubahan. Atau sebagai upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal
sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini
cukup sulit dan memakan waktu yang lama.
Dalam reintegrasi sosial sarana
mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang berkonflik dengan
tujuan untuk menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari dampak konflik.
Contohnya: Melalui kompromi yang
berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari kesalahan-kesalahan tindakan yang
telah diperbuatnya
Integrasi sosial dalam masyarakat
merupakan suatu keadaan yang dicita-citakan. Integrasi dalam masyarakat
akan terwujud apabila seluruh anggota masyarakat mampu mengendalikan
prasangka yang ada sehingga konflik dan dominasi golongan mayoritas
terhadap minoritas tidak terjadi.
sumber
1. (Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA
Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009)
2. https://pendidikan.co.id/pengertian-disintegrasi-dampak-faktor-bentuk-dan-contohnya/
3. https://www.gurupendidikan.co.id/disintegrasi-sosial/