Minggu, 23 Juli 2023

Sosiologi sebagai ilmu

MATERI BAB I

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI HUBUNGAN MASYARAKAT

 

INDIKATOR

  1. Mendefinisikan pengertian sosiologi
  2. Mengidentifikasi sejarah perkembangan sosiologi
  3. Mendeskripsikan metodologi sosiologi
  4. Mendeskripsikan ruang lingkup sosiologi
  5. Mengidentifikasi konsep realitas social masyarakat
  6. Mengidentifikasi kegunaan sosiologi
  7. Menganalisis hubungan sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya

 

PETUNJUK BELAJAR

  1. Bacalah dengan cermat ringkasan materi dan lengkapi dengan  membaca buku sosiologi lainnya sebagai acuan.
  2. Kerjakan tugas – tugas dengan seksama.

 

Ringkasan Materi

 

 

 1. Pengertian Sosiologi

 

Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis sekaligus sosiolog berkebangsaan Perancis, Auguste Comte melalui sebuah karyanya yang berjudul Cours de Philosophie Positive. Secara etimologis ( asal kata ) sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Dalam bahasa Romawi ( Latin ) socius berarti teman atau sesama dan logos yang artinya ilmu. Jadi, secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian tersebut akhirnya diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat.

 

Istilah Sosiologi menurut Auguste Comte berasal dari bahasa Yunani (latin). Sosiologi berasal dari kata socius yang artinya teman atau sesama dan logos berarti cerita. Jadi menurut arti katanya sosiologi berarti cerita tentang teman atau kawan (masyarakat). Sebagai ilmu, sosiologi merupakan sebuah pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain. Berikut ini beberapa definisi tentang sosiologi.

a.Roucek dan Warren

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar- manusia dalam kelompok-kelompok.

b.Pitirim A. Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:

-   Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala moral).

-   Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social dengan gejala nonsosial (gejala geografis, biologis).

c.William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

d.J. A. A. Von Dorn dan C. J. Lammers

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. e. Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-

tindakan sosial.

f.Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

g. Hassan Shadily

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajarihidup bersama dalam masyarakat, menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuknya hidup bersama serta perubahannya, perserikatan hidup, kepercayaan, dan keyakinan.

h. Paul B. Horton

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

i.  Soerjono Soekanto

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

 

    1. Sejarah perkembangan sosiologi

 

                  Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu social yang ada. Sejak abad pencerahan ( abad ke- 17 M ), terjadi sejumlah perubahan besar di dunia, terutama di Eropa. Akan tetapi perubahan yang revolusioner terjadi sepanjang abad ke-18 M. Perubahan itu dikatakan revolusioner karena dengan cepat struktur/tatanan masyarakat lama berganti dengan struktur yang baru. Revolusi social sepanjang abad ke-18 itu, paling jelas tampak dalam Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Perancis. Ketiga revolusi itu berpengaruh ke seluruh dunia. Gejolak Abad revolusi itu menggugah para ilmuwan pada pemikiran  bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis.

                  Sejak abad ke-19, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya  secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan social. Para ilmuwan berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan  ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Untuk membangun teori itu, perhatian mereka tercurah pada      perbandingan masyarakat dan peradaban manusia dari masa ke masa. 

                  Ilmuwan yang sampai sekarang diakui sebagai Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte. Rintisan Comte mendapat sambutan luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar sosiologi antara lain : Pitirin A Sorookin, Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim,George Simmel dan Max Weber.

 

Mereka semua berjasa dalam menyumbangkan  beragampendekatan untuk mempelajari masyarakat yang sangat berguna bagi perkembangan sosiologi.

Pendekatan yang mereka kemukakan antara lain sebagai berikut.

a. Herbert Spencer

Memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang

memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai

suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.

b. Karl Marx

Memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antarkelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.

c. Emile Durkheim

Memperkenalkan fakta sosial, yang berupa penelusuran fungsi berbagai elemen sosial sebagai peningkatan sekaligus memelihara keteraturan sosial.

d. Max Weber

Memperkenalkan pendekatan tindakan sosial, yang berupa menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku masyarakat.

 

3.      Metodologi Sosiologi

 

                  Sebagai metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam       mempelajari gejala-gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Tekhnik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi ilmiah atau penalaran. Menurut Paul B Horton tekhnik riset tersebut antara lain :

 

      a.   Study cross-section dan longitudinal

                        Study cross-section adalah suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan dalam jangka waktu tertentu.Sedangkan studi longitudinal adalah suatu studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.

           

            b.   Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan

                              Pada eksperimen laboratorium, subjek orang dikumpulkan di dalam suatui tempat atau laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan sang peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan-kesimpulan. Penelitian eksperimen lapangan adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di mana peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum kemudian diamati hasilnya.

 

            c.   Penelitian pengamatan

                              Penelitian ini hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini kita tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.

     

      Menurut Soerjono Soekanto, metode yang digunakan adalah :

a.       Metode Kualitatif, yang mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka-angka, meskipun kejadian itu nyata dalam masyarakat, antara lain :

1.      Metode histories, adalah metode yang mempergunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.

2.      Metode Komparatif, adalah metode yang mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk mengetahui perbedaan, persamaan,dan sebab-sebabnya.

3.      Metode studi kasus, adalah metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga maupun individu.

 

b.      Metode Kuantitatif, yang mengutamakan bahan keterangan dengan      angka-angka sehingga gejala yang diteliti dapat diukur dengan      menggunakan skala, indeks dan formula. Antara lain :

1.      Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.

 

2.      Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.

 

3.      Metode empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat.

 

4.      Metode rasional, yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.

 

5.      Metode fungsional, yaitu metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga social masyarakat dan struktur social masyarakat.

 

                  Untuk mempelajari sesuatu, sebaiknya dmulai dengan membuat asumsi tentabg sifat-sifat objek yang akan dipelajari. Asumsi-asumsi ini disebut perspektif atau paradigma, yaitu suatu cara memandang atau cara memahami gejala tertentu menurut keyakinan kita. Di dalam sosiologi terdapat beberapa perspektif sebagai berikut :

 

1.   Perspektif Evolusionis

      Paradigma utama dalam sosiologi yang memusatkan perhatian pada pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda untuk mengetahui urutan umum yang ada.

 

2.   Perspektif Interaksionis

      Memusatkan perhatian pada interaksi antara individu dengan kelompok, terutama dengan menggunakan simbol-simbol, antara lain tanda, isyarat dan kata-kata baik lisan maupun tulisan.

 

3.   Perspektif Fungsionalis

      Melihat masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara terorganisir dan memiliki seperangkat atauran dan nilai yang dianut oleh sebagian besar anggotanya. Masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang stabil dengan kecenderungan ke arah keseimbangan, yaitu untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang. Kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu secara terus menerus sesuai dengan fungsinya.

 

4.   Perspektif Konflik

      Memandang adanya pertentangan antar kelas dan eksploitasi kelas di dalam masyarakat sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah. Masyarakat terikat karena ada kekuatan dari kelompok kelas yang dominan. Kelompok ini menciptakan suatu konsensus untuk melaksanakan nilai-nlai dan peraturan mereka terhadap semua orang.

 

  

Senin, 03 Juli 2023

LKPD

 Setelah melihat video dan gambar pada pembelajaran hari ini, silahkan anak anak berdiskusi mengerjakan tugas berikut

Untuk melihat tugas klik link download berikut download 

Selamat mengerjakan!

Minggu, 02 Juli 2023

NILAI DAN NORMA SOSIAL

MATERI AJAR INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
PENGARUH INTERAKSI TERHADAP PEMBENTUKAN LEMBAGA SOSIAL
1 X 40 MENIT
MTs MUHAMMADIYAH 2 KALIJAMBE


      NILAI SOSIAL

 

1.         Pengertian Nilai Sosial

 

Robert M. Z. Lawang Menurut M. Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.

Nilai sosial  bersifat abstrak karena nilai tidak dapat dikenali dengan pancaindra. Nilai hanya dapat ditangkap melalui benda atau tingkah laku yang mengandung nilai itu sendiri.Nilai adalah prinsip, standar atau kualitas yang dianggap berharga atau diinginkan oleh orang yang memegangnya.

Nilai sosial adalah merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang penting. 

2.         Jenis-jenis nilai sosial

 

Menurut Prof. Notonegoro ada 3 jenis nilai yaitu meliputi :

b.    Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik manusia

c.     Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam hidupnya

d.    Nilai rohani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani      ( spiritual ) manusia yang bersifat universal.

Nilai rohani dibedakan menjadi 4 yaitu :

1)         Nilai kebenaran dan nilai empiris, yaitu nilai yang bersumber dari proses berpikir teratur menggunakan akal manusia

2)         Nilai keindahan, yaitu nilai-nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia ( perasaan dan estetika manusia )

3)         Nilai moral, yaitu nilai sosial yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan bersumber dari kehendak atau kemauan

4)         Nilai religius, yaitu nilai ke-Tuhanan yang berisikan keyakinan/ kepercayaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

 

Menurut C. Kluckhohn, mencakup 5 masalah pokok manusia yaitu :

a.     Nilai hakekat hidup manusia

b.    Nilai hakekat karya manusia

c.     Nilai hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu

d.    Nilai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar

e.     Nilai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya

 

Nilai sosial berdasarkan ciri sosialnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai dominan dan nilai yang mandarah daging.

a. Nilai dominan

Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya. Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut ini.

1) Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut

Contohnya: hampir semua orang/masyarakat menginginkan perubahan ke arah perbaikan di segala bidang kehidupan, seperti bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial.

2) Lamanya nilai itu digunakan

Contohnya: dari dulu sampai sekarang Kota Solo dan Yogyakarta selalu mengadakan tradisi sekatenmuntuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan di alun-alun keraton dan di sekitar Masjid Agung.

3) Tinggi rendahnya usaha yang memberlakukan nilai tersebut

Contohnya: menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan umat Islam yang mampu. Oleh karena itu, umat Islam selalu berusaha sekuat tenaga untuk dapat melaksanakannya

4) Prestise/kebanggaan orang-orang yang menggunakan nilai dalam masyarakat.

Contohnya: memiliki mobil mewah dan keluaran terakhir dapat memberikan kebanggaan/ prestise tersendiri.

b. Nilai yang mendarah daging

Nilai yang mendarah daging yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan. Seseorang melakukannya seringkali tanpa proses berfikir atau pertimbangan lagi. Biasanya nilai tersebut telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Jika ia tidak melakukannya maka

ia akan merasa malu bahkan merasa sangat bersalah. Contohnya: seorang guru melihat siswanya gagal dalam ujian akhir akan merasa telah gagal mendidiknya.

 

3.    Fungsi nilai sosial

 

a.     Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial

b.    Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku

c.     Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam menjalankan peranan sosialnya

d.    Sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok atau mayarakat

e.     Sebagai alat kontrol perilaku manusia

 

1.       Ciri-ciri nilai sosial

 

a.     Diterapkan melalui proses interaksi antar manusia yang terjadi secara intensif dan bukan perilaku yang dibawa sejak lahir

b.    Ditransformasikan melalui proses belajar yang meliputi sosialisasi, enkulturasi dan difusi

c.     Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia

d.    Memiliki efek ( pengaruh ) yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia

e.     Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat

 

NORMA SOSIAL

 

1.         Pengertian Norma Sosial

Norma adalah petunjuk atau patoka perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosial dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.

Norma sosial lebih merupakan aturan-aturan atau sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.

 

2.         Jenis-jenis norma sosial

 

Menurut kekuatan mengikatnya norma dibagi menjadi :

a.     Cara ( usage ), yaitu merupakan proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan pola-pola tertentu. Sanksinya lemah, misal makan sambil mendecak dikatakan tidak sopan

 

b.    Kebiasaan ( folkways ), yaitu merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-berulang dengan bentuk yang sama serta dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan jelas yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat. Disebut dengan norma ringan.

Misalnya : berjala selalu disebelah kiri, memberi salam ketika ketemu teman dll

 

c.     Tata kelakuan / norma kesusilaan ( mores ), yaitu aturan yang berlandaskan apa yang baik dan seharusnya menurut ajaran agama, filsafat atau nilai kebudayaan. Dalam mores terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan.

Misalnya : melarang perbuatan membunuh, mencuri dll

Fungsi norma tata kelakuan ada 3 :

1)    Memberikan batasan-batasan pada perilaku individu dalam kelompok masyarakat tertentu

2)    Mendorong seseorang untuk sanggup menyesuaikan perilakunya dengan norma yang berlaku

3)    Menjaga solidaritas anggota masyarakat dan memberikan perlindungan terhadap keutuhan kerjasama dalam masyarakat tersebut.

 

d.    Adat istiadat ( custom ), adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan berintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran terhadap norma adat istiadat menerima sanksi yang keras. Misalnya : pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan dan pelanggaran terhadap upacara-upacara tradisional.

 

Menurut segi berat ringannya sanksi meliputi :

a.     Norma agama, berupa rangkaian peraturan perintah dan larangan Tuhan yang terhimpun di dalam kitab suci

b.    Norma susila, adalah suatu norma yang menghendaki serta menganjurkan agar sikap anggota masyarakat bersikap, bertingkahlaku dan berbuat baik terhadap sesamanya

c.     Norma sopan santun, adalah sebagai petunjuk atau aturan hidup bagi masyarakat, bagaimana seseorang harus bertindak yang sebaik-baiknya

d.    Norma kebiasaan, adalah sekumpulan peraturan sosial yang dibuat secara sadar atau tidak berisi petunjuk tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan individu

e.     Norma hukum, adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu. Para pelanggar hukum sanksinya bersifat nyata.

 

3.         Ciri-ciri norma sosial

 

a.     Umumnya tidak tertulis

b.    Hasil kesepakatan bersama

c.     Ditaati bersama

d.    Bagi pelanggar diberi sanksi

e.     Megalami perubahan

 

4. Fungsi Norma Sosial

Norma sosial bagi manusia penting karena sebagai pedoman bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat. Norma sosial memiliki fungsi sebagai berikut.

  1. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat.
  2. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
  3. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.

 

 

Sumber:

SRI Sudarmi Sosiologi 1 : Untuk Kelas X SMA dan MA / Oleh Sri Sudarmi, W. Indriyanto ; Editor Saronto. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.