MATERI AJAR INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
PENGARUH INTERAKSI TERHADAP PEMBENTUKAN LEMBAGA SOSIAL
1 X 40 MENIT
MTs MUHAMMADIYAH 2 KALIJAMBE
NILAI
SOSIAL
1.
Pengertian
Nilai Sosial
Robert M. Z. Lawang Menurut M. Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.
Nilai sosial bersifat abstrak karena nilai tidak dapat dikenali dengan pancaindra. Nilai hanya dapat ditangkap melalui benda atau tingkah laku yang mengandung nilai itu sendiri.Nilai adalah prinsip, standar atau kualitas yang dianggap berharga atau diinginkan oleh orang yang memegangnya.
Nilai
sosial adalah merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh
masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang
penting.
2.
Jenis-jenis
nilai sosial
Menurut Prof.
Notonegoro ada 3 jenis nilai yaitu meliputi :
b.
Nilai material,
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau benda-benda nyata
yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik manusia
c.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat
melakukan aktivitas atau kegiatan dalam hidupnya
d.
Nilai rohani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan
rohani ( spiritual ) manusia yang
bersifat universal.
Nilai rohani dibedakan menjadi 4 yaitu :
1)
Nilai kebenaran dan nilai empiris, yaitu nilai yang bersumber dari proses
berpikir teratur menggunakan akal manusia
2)
Nilai keindahan, yaitu nilai-nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (
perasaan dan estetika manusia )
3)
Nilai moral, yaitu nilai sosial yang berkenaan dengan kebaikan dan
keburukan bersumber dari kehendak atau kemauan
4)
Nilai religius, yaitu nilai ke-Tuhanan yang berisikan keyakinan/
kepercayaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut C. Kluckhohn, mencakup 5 masalah pokok manusia yaitu :
a.
Nilai hakekat
hidup manusia
b.
Nilai hakekat
karya manusia
c.
Nilai hakekat
kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d.
Nilai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
e.
Nilai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya
Nilai sosial berdasarkan ciri sosialnya
dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai dominan dan nilai yang mandarah daging.
a. Nilai dominan
Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap
lebih penting dibandingkan nilai lainnya. Ukuran dominan atau tidaknya suatu
nilai didasarkan pada hal-hal berikut ini.
1) Banyaknya orang yang menganut nilai
tersebut
Contohnya: hampir semua orang/masyarakat
menginginkan perubahan ke arah perbaikan di segala bidang kehidupan, seperti
bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial.
2) Lamanya nilai itu digunakan
Contohnya: dari dulu sampai sekarang Kota
Solo dan Yogyakarta selalu mengadakan tradisi sekatenmuntuk memperingati
kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan di alun-alun keraton dan di sekitar Masjid
Agung.
3) Tinggi rendahnya usaha yang
memberlakukan nilai tersebut
Contohnya: menunaikan ibadah haji
merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan umat Islam yang mampu.
Oleh karena itu, umat Islam selalu berusaha sekuat tenaga untuk dapat melaksanakannya
4) Prestise/kebanggaan orang-orang yang
menggunakan nilai dalam masyarakat.
Contohnya: memiliki mobil mewah dan
keluaran terakhir dapat memberikan kebanggaan/ prestise tersendiri.
b. Nilai yang mendarah daging
Nilai yang mendarah daging yaitu nilai
yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan. Seseorang melakukannya seringkali
tanpa proses berfikir atau pertimbangan lagi. Biasanya nilai tersebut telah
tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Jika ia tidak melakukannya maka
ia akan merasa malu bahkan merasa sangat
bersalah. Contohnya: seorang guru melihat siswanya gagal dalam ujian akhir akan
merasa telah gagal mendidiknya.
3. Fungsi nilai sosial
a.
Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial
b.
Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku
c.
Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam menjalankan peranan sosialnya
d.
Sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok atau mayarakat
e.
Sebagai alat
kontrol perilaku manusia
1.
Ciri-ciri
nilai sosial
a.
Diterapkan
melalui proses interaksi antar manusia yang terjadi secara intensif dan bukan
perilaku yang dibawa sejak lahir
b.
Ditransformasikan melalui proses belajar yang meliputi sosialisasi,
enkulturasi dan difusi
c.
Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia
d.
Memiliki efek ( pengaruh ) yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia
e.
Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat
NORMA SOSIAL
1.
Pengertian Norma Sosial
Norma adalah petunjuk atau patoka perilaku yang dibenarkan dan pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi sosial dalam suatu kelompok masyarakat
tertentu.
Norma sosial lebih merupakan aturan-aturan atau sanksi-sanksi yang
dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan individu, kelompok atau masyarakat
secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.
2.
Jenis-jenis
norma sosial
Menurut kekuatan mengikatnya norma dibagi menjadi :
a.
Cara ( usage ), yaitu merupakan proses interaksi yang terus menerus akan
melahirkan pola-pola tertentu. Sanksinya lemah, misal makan sambil mendecak dikatakan tidak sopan
b.
Kebiasaan ( folkways
), yaitu merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-berulang dengan bentuk yang
sama serta dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan jelas yang dianggap baik
dan benar oleh masyarakat. Disebut dengan norma ringan.
Misalnya : berjala selalu disebelah kiri, memberi salam ketika ketemu teman
dll
c.
Tata kelakuan / norma kesusilaan ( mores ), yaitu aturan yang berlandaskan
apa yang baik dan seharusnya menurut ajaran agama, filsafat atau nilai
kebudayaan. Dalam mores terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan.
Misalnya : melarang perbuatan membunuh, mencuri dll
Fungsi norma tata kelakuan ada 3 :
1)
Memberikan batasan-batasan pada perilaku individu dalam kelompok masyarakat
tertentu
2)
Mendorong seseorang untuk sanggup menyesuaikan perilakunya dengan norma
yang berlaku
3)
Menjaga solidaritas anggota masyarakat dan memberikan perlindungan terhadap
keutuhan kerjasama dalam masyarakat tersebut.
d.
Adat istiadat ( custom ), adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi
kedudukannya karena bersifat kekal dan berintegrasi sangat kuat terhadap
masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran terhadap norma adat istiadat menerima
sanksi yang keras. Misalnya : pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta
warisan dan pelanggaran terhadap upacara-upacara tradisional.
Menurut segi berat ringannya sanksi meliputi :
a.
Norma agama, berupa rangkaian peraturan perintah dan larangan Tuhan yang
terhimpun di dalam kitab suci
b.
Norma susila, adalah suatu norma yang menghendaki serta menganjurkan agar
sikap anggota masyarakat bersikap, bertingkahlaku dan berbuat baik terhadap
sesamanya
c.
Norma sopan santun, adalah sebagai petunjuk atau aturan hidup bagi
masyarakat, bagaimana seseorang harus bertindak yang sebaik-baiknya
d.
Norma kebiasaan, adalah sekumpulan peraturan sosial yang dibuat secara
sadar atau tidak berisi petunjuk tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga
menjadi kebiasaan individu
e.
Norma hukum, adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga
tertentu. Para pelanggar hukum sanksinya bersifat nyata.
3.
Ciri-ciri
norma sosial
a.
Umumnya tidak
tertulis
b.
Hasil
kesepakatan bersama
c.
Ditaati bersama
d.
Bagi pelanggar
diberi sanksi
e.
Megalami
perubahan
4. Fungsi Norma
Sosial
Norma sosial
bagi manusia penting karena sebagai pedoman bertingkah laku dalam hidup
bermasyarakat. Norma sosial memiliki fungsi sebagai berikut.
- Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat.
- Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
- Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.
Sumber:
SRI Sudarmi Sosiologi 1 : Untuk Kelas X SMA dan MA / Oleh Sri Sudarmi, W. Indriyanto ; Editor Saronto. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar