ragam gejala sosial
RAGAM GEJALA SOSIAL
Definis Prilaku
Menyimpang
Adalah
perilaku yang
tidak
sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Konformitas adalah
bentuk interaksi dimana seseorang berusaha untuk bertindak sesuai dengan
nilai dan norma.
@BENTUK-BENTUK PENYIMPANGAN
1. Penyimpangan
positif
yaitu penyimpangan
kearah
pada nilai-nilai social yang ideal
walaupun cara yang dilakukan seolah-olah tampak menyimpang.
Contoh : wanita karier,
kontak jodoh.
2. Penyimpangan
negatif yaitu kecenderungan
bertindak kearah
nilai-nilai social yang dipandang rendah
dan akibatnyapun selalu
buruk.
Contoh : pencurian,
perampokan.
@ Macam-Macam prilaku Menyimpang
a. Penyimpangan Primeradalah penyimpangan yang dilakukan
oleh seseorang hanya sekali dan tidak berulang-
ulang
,spt : Pengemudi
melanggar lalu lintas, menunda pembayaran pajak.
b. Penyimpangan Sekunder adalah bentuk
penyimpangan yang
tidak dapat ditoleransi karena merugikan
orang
lain, spt : pemerkosa, penodong,
penjambret.
@.
Jenis-Jenis
Prilaku Menyimpang
1. penyalahgunaan narkoba
2. perkelahian pelajar
3. hubungan seks diluar nikah
4. homoseksual
5. alkoholisme
6. pembunuhan
Macam-macam Kejahatan
A. Bentuk
kejahatan whaite collar crime ( kejahatankerah
putih) yaitu bentuk kejahatan
yang dilakukan
oleh orang-orang berdasi, spt : Korupsi,Kolusi dan
Nepotisme.
A. Bentuk
kejahatan Blue Collar
crime ( kejahatan
kerah
dekil ) yaitu bentuk kejahatan
yang dilakukan
oleh penjahat
kelas teri,
spt
: maling,
copet,
rampok
Sebab-Sebab prilaku menyimpang
1. ketidaksanggupan
menyerap
norma –norma
kebudayaan
2. proses belajar yang
menyimpang
3. ketegangan antar kebudayaan
4. ikatan social yang berlainan
5. akibat proses sosialisasi sub-kebudayaan
menyimpang
a. Pengendalian Preventif
adalah usaha pencegahan sebelum terjadi pelanggaran
atau
penyimpangan spt : Pakai Helm
b. Pengendalian Revresif adalah usaha pengendalian social setelah
terjadi
penyimpangan, spt : Di tilang polisi karena
tidak bawa
STNK,
Pakai helm
@. Cara dan Fungsi Pengendalian Sosial
1. Pengendalian Persuasif ( tanpa
kekerasan
)
Yaitu pengendalian social yang sifatnya
ajakan , ajuran , bujukan,
spt
: jangan bolos
sekolah, naik motor jangan kebutebutan.
2.
Pengendalian Koersif ( dengan Kekerasan
) Pengendalian yang mengedepankan cara-
cara kekerasan, spt : membubarkan aksi
demo
dengan pentungan.
Peranan Pranata Sosial dalam
Pengendalian
a. Kepolisian
Tugas polisi antara lain
memelihara
ketertiban masyarakat
b. Pengadilan
Tugasnya
untuk menyelenggarakan
pengadilan terhadap orang yang di duga/
dituduh
melakukan
kejahatan.
c. Tokoh
Adat
Berperan
membina dan mengendalikan sikap
dan tingkah laku
warga masyarakat agar
sesuai denga ketentuan adat.
d. Tokoh Agama
Berperan dalam menanamkan
kebikan,kebaikan,
sikap
saling mengasih, dan menuntun untuk taqwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Masyarakat Multikultural adalah
suatu
masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan.
Masyarakat majemuk adalah pengolongan
masyarakat berdasarkan perbedaan-perbedaan tertentu
seperti ;
ras, suku
bangsa, agama, bahasa, jenis
kelamin,
profesi dan budaya.
Faktor
kemajemukan masyarakat Indonesia
·
Ras, disebabkan
karena letak Negara
Indonesia yang strategis
pada posisi silang dan
diapit oleh
dua benua dan dua samudra.
·
Suku
bangsa, disebabkan karena bentuk Negara
yang berkepulauan.
·
Agama, disebabkan karena factor perdagangan dan penjajahan bangsa Eropa.
Berbagai bentuk
kelompok
sosial
1. Kelompok masyarakat atas
dasar ras Ras adalah
penggolongan manusia
berdasarkan adanya
persamaan
ciri-ciri
fisik seperti : warna kulit, bentuk rambut,
hidung, warna mata dan bentuk tubuh.
Menurut Ralp Linton, Ras di dunia dibagi tiga yaitu :
1. Ras Mongoloid yaitu menempati benua Asia dan benua Amerika seperti suku Indian
2. Ras Negroid
yaitu menempati benuaAfrika
3. Ras Kaukasoid yaitu menempati benua
Eropa.
Salah satu
klasifikasi ras dari A.L.Koeber (1948) yang menggambarkan penggolongan ras-ras
terpenting di dunia, serta hubungan antara satu dan yang lain sebagai berikut :
(1) Australoid merupakan penduduk asli Australia
(2) Mongoloid
a. Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, Asia
Timur)
b. Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan penduduk asli Taiwan)
c. American Momgoloid (penduduk asli Benua Amerika Utara
dan Selatan dari orang-orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del
Fuego di Amerika Selatan).
(3) KauKasoid
a. Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
c. Mediterranean (penduduk sekitar Laut Tengah, Amerika
Utara, Armenia,arab, dan Iran)
d. Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka).
(4) Negroid
a. African Negroid (Benua Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filiphina)
c. Maleniesian (Irian, Malanesia)
(5) Ras-Ras Khusus
c. Polynesian (di kepulauan mikronesia dan Polinesia)
d. Ainu (di pulau Karafuto dan Hokkaido Jepang Utara)
Jenis-jenis Pengendalian
Sosial
a. Bushman (di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan)
b. Veddoid (di pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan)
2. Kelompok masyarakat atas dasar
suku bangsa
a.
Suku
bangsa yaitu
penggolongan masyarakat berdasarkan persamaan
tempat tinggal, bahasa,
adat-istiadat dan budaya
yang
sama.3. Kelompok masyarakat atas dasar
b.
Agama;
Agama adalah suatu system terpadu mengenai kepercayaan dan
praktek yang berhubungan
dengan hal-hal yang suci.
4. Kelompok masyarakat atas dasar kekerabatan
Kekerabatan yaitu penggolongan
masyarakat berdasarkan persamaan
keturunan dan
nenek- moyang yang sama.
@. Macam-Macam Kekerabatan
di Indonesia
a. Matrilineal
yaitu
menarik
garis
keturunan
dari
pihak
ibu atau
perempuan.
b. Patrilineal yaitu menarik garis keturunan dari pihak
ayah atau laki- laki.
c. Bilateral yaitu menarik garis keturunan dari keduanya baik
ayah
maupun pihak ibu.
d. Ambilineal yaitu
menarik
garis keturunan sebagian dari pihak laki-laki sebagian lagi dari perempuan.
@.Dampak keanekaragaman masyarakat Indonesia
1. Dampak
Positif :
- Interseksi
yaitu proses persilangan
antara ras dengan
agama, suku bangsa
dengan agama dan klan
dengan agama.
- Konsolidasi
yaitu
proses terjadinya penguatan atau tumpang tindih keanggotaan masyarakat dalam kelompok
social seperti : ras dengan
suku bangsa, suku bangsa dengan klan.
2. Dampak
negatif
- Primordialisme yaitu kesetiaan
tradisional atau sikap masyarakat yang berpegang
teguh
pada hal-hal
yang dibawa sejak kecil spt :
kesukuan, agama
dan adat-istiadat.
- Etnosentrisme yaitu sikap yang menilai unsur
budaya
lain
dengan menggunakan ukuran
budaya
sendiri.
Politik
Aliran yaitu politik yang dimuati
oleh
keanekaragaman idiologi informal masyarakat., spt : PKS beridiologi Islam dan
PDS beridiologi Kristen
Interseksi
Yaitu persilangan / pertemuan/ titik potong kenggotaan
anggota – anggota
dari dua suku
bangsa atau
lebih
dalam kelompok sosial di dalam suatu masyarakat yang
majemuk Contoh : Abdullah dari Aceh
, Slamet dari jawa,
Dadang dari Sunda bertemu bersama – sama dalam organisasi Islam
Konsolidasi
Yaitu penguatan atau peneguhan keanggotaan
anggota – anggota
masyarakat dalam kelompok social melalui tumpang tindih keanggotaan
Contoh : Orang Melayu
identik dengan
orang Islam,
orang Minahasa identik orang Kristen
protestan
, orang bali Identik dengan orang
Hindu
Stereotipe
Yaitu persepsi atau prasangka mengenai suatu
hal , budaya atau sifat berdasarkan prasangka subyektif yang belum tentu tepat
Pluralisme
Yaitu sikap menghargai , menghormati dan
menoleransi berbagai perbedaan
dalam hidup
bersama dalam masyarakat majemuk
Nasionalisme
Yaitu rasa cinta pada
tanah air yang
diwujudkan
dengan cara mempertahankan
identitas bangsa
Perilaku yang
sesuai dalam masyarakat
multi k
ultural
a. Sikap
kritis
, yaitu tidak mudah begitu saja menerima
sesuatu
sebagai kebenaran
melainkan
berusaha
terlebih dahulu untuk menemukan kekeliruan yang
mungkin ada dalampengamatannya
Berikut ini adalah sikap kritis yang harus
dikembangkan
1)
Mengembangkan
sikap
saling menghargai (toleransi ) terhadap nilai
–nilai dan
norma –
norma
sosial yang berbeda – beda
dari
anggota masyarakat yang
kita
temui
2)
Meninggalkan sikap primordialisme
yang Berlebihan
3)
Mengembangkan
rasa
nasionalisme
4)
Menegakkan supremasi hokum artinya bahwa
suatu peraturan
formal harus
berlaku
pada semua warga negara tanpa
memandang
kedudukan sosial ,ras etnis dan
agama
5)
Menyelesaikan
konflik dengan
cara yang akomodatif , melalui mediasi, kompromi dan adjudikasi
6)
Mengembangkan
kesadaran sosial dan menyadari peranan setiap
individu
a.
Toleransi, adalah
merupakan sikap yang
bersedia menenggang ( menghargai, membiarkan ,membolehkan
) pendirian
,pendapat,pandangan, kepercayaan, kebiasaan,
kelakuan pihak lain
ayng
berbeda dengan
pendirian
diri sendiri.
b.
Empati sosial , yaitu suatu keadaan mental yang
membuat seseorang merasa
atau
mengidentifikasikandirinya dalam
keadaan pikiran atau perasaan
yang
sama dengan orang lain atau kelompok lain
MENGANALISIS
STRUKTUR SOSIAL , KONFLIK SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL
Struktur Sosial Dapat diartikan
susunan
masyarakat secara hierarkhis
baik secara vertical maupun horizontal
Menurut pendapat beberapa ahli :
a. Soerjono
Soekanto
Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antarposisi sosial dan peran social
b. Nasikun
Dalam konteks
Indonesia struktur social dapat dilihat secara
horizontal maupun vertical Secara horizontal struktur social
ditandai dengan
adanya kesatuan social
berdasarkan
perbedaan
suku
bangsa,agama , adat, ras.yang disebut
dengan differensiasi social Secara vertikal struktur social ditandai ditandai adanya
kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan –lapisan sosial yang disebut dengan
stratifikasi sosial
Menurut
Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara
horizontal dan vertikal.
1.Secara horizontal, struktur sosial ditandai
dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama dan
adat.
2.Secara vertikal, struktur sosial ditandai
dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan sosial. Dalam
banyak literature, struktur sosial horizontal disebut diferensiasi sosial,
sedangkan struktur sosial secara vertikal disebut stratifikasi sosial.
Bentuk struktur social dalam masyarakat dapat melihat dari beberapa sudut
di antaranya sebagai berikut :
Dilihat dari sifatnya
1.
struktur social kaku (anggota masyarakat sulit melakukan
perpindahan status). Contoh Kasta
2.
struktur social luwes (Anggota masyarakat bebas bergerak
melakukan perubahan). Contoh : stratifikasi social tebuka
3.
struktur social formal (bentuk struktur social yang
diakui oleh pihak yang berwenang. contoh : Bupati
4.
struktur social informal (struktur social yang nyata ada
dan berfungsi, tetapi tidak memiliki ketetapan hokum dan tidak diakui oleh
pihak yang berwenang. Contoh : tokoh masyarakat
•Dilihat dari identitas keanggotaan masyarakat
1.
struktur social homogeny (terdapat latar belakang
kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya). Contoh kesamaan ras
2.
struktur social yang heterogen (keragaman identitas dari
anggota masyarakat seperti memiliki latar belakang ras)
Bentuk Struktur
Sosial menjadi dua tipe Menurut Peter M. Blau:
a. Intersected social structure
Sebuah struktur sosial dikatakan intersected jika
keanggotaannya dalam kelompok-kelompok sosial yang ada bersifat menyilang
(interseksi). Dengan kata lain, keanggotaan di dalam kelompok sosial itu
mempunyai latar belakang, suku bangsa, ras, ataupun agama yang berbeda satu
sama lain.
b. Consolidated social structure
Sebuah struktur
sosial bisa dikatakan consolidated apabila terjadi tumpang tindih parameter
sehingga terjadi penguatan identitas keanggotaan di dalam sebuah kelompok
sosial atau masyarakat. Dalam proses ini, kelompok sosial akan berkembang
menjadi wadah dari individu-individu yang mempunyai latar belakang suku, ras,
kebiasaan, dan kepercayaan yang sama.
atau misalkan
Stratifikasi
yaitu penggolongan masyarakat
secara
bertingkat atau vertical.
A.
Proses terjadinya
Stratifikasi
1. Stratifikasi social yang
terjadi dengan sendirinya
seperti : perbedaan kepandaian,
tingkatan umur, jenis kelamin, harta,
dan sifat keaslian.
2. Stratifikasi social yang sengaja disusun untuk tujuan
bersama
seperti :
pemerintaha, perusahaan,
partai politik,
angkatan bersenjata
dan perkumpulan.
B.
Dasar-dasar Stratifikasi Sosial
Latar belakan terjadinya stratifikasi social karena adanya
sesuatu yang dihargai lebih
oleh masyarakat seperti : kekayaan, kekuasaan,
kehormatan,
kesolehan
dan ilmu pengetahuan.
C.
Sifat-sifat Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi bersifat tertutup, artinya
dalam anggota masyarakat tidak terjadi
perpindahan
status secara
vertikal.
Contohnya:
·
masyarakat feodal
·
masyarakat kolonial
·
masyarakat mengenal kasta /
Hindu
·
masyarakat dengan diskriminasi Ras
2. Stratifikasi bersifat terbuka,
artinya setiap anggota masyarakat
dapat terjadi perpindahan
status secara
vertikal maupun horizontal. Contohnya:
·
masyarakat pertanian
·
masyarakat nelayan
·
masyarakat industri
·
masyarakat desa
·
masyarakat kota
Fungsi
Stratifikasi Sosial
1. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif
2. Menjadi system pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan
kewibawaan dan penghargaan
3. Kriteria system pertentangan dan persaingan
4. Penentu lambing-lambang (symbol status) atau kedudukan
5. Penentu tingkat mudah dan sukarnya bertukar kedudukan
6. Alat
solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki system
sosial yang sama dalam masyarakat
D. Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
1. Kedudukan / status yaitu posisi
seseorang
di dalam anggota kelompok
masyarakat
@ Macam-macam Status
a.
Ascribed
Status ( status kelahiran ), yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang
secara otomaitis sejak ia
dilahirkan. Seperti : gelar bangsawan, gelar kasta,
jenis kelamin dan golongan umur.
b. Achieved Status ( status prestasi ), yaitu
kedudukan seseorang yang
diperoleh
berkat kerja
keras berkat kemampuan yang dimilikinya seperti : gelar Drs, Ir, Dr, Doktor, professor
c. Assigned Status ( status pemberian
), yaitu
kedudukan yang diberikan oleh
masyarakat atau
pemerintah berkat jasa- jasanya sepereti : gelar pahlawan,
penghargaan Kalpataru.
2. Peranan / role yaitu tingkah
laku
yang diharapkan
oleh
seseorang sesuai dengan
status yang di milikinya.
@. Diferensiasi Sosial
Adalah
penggolongan
masyarakat secara sejajar atau
horizontal.contoh
: agama, ras, etnis, gender
@ Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial antara lain :
1. Bersifat positif yaitu timbulnya
integrasi social dalam masyarakat.
2. Bersifat negatif yaitu
timbulnya konflik dalam masyarakat.
B. KETERATURAN SOSIAL DAN
KONFLIK
@Keteraturan social adalah suatu
keadaan
dimana hubungan-hubungan
social yang
berlangsung diantara
anggota masyarakat
secara selaras, serasi dan
harmonis.
@ Konflik
adalah suatu keadaan dimana interaksi social berlangsung tanpa memperhatikan nilai,norma
dan tata aturan yang berlaku.
Akomodasi adalah
usaha-usaha
untuk
meredahkan konflik atau
pertentangan.
@.
Bentuk-Bentuk Akomodasi
1. Koersi yaitu bentuk akomodasi yang
prosesnya dilakukuan denga
paksaan,
misalnya
: perbudakan
2. Komporomi yaitu bentuk akomodasi
dimana pihak yang bertiakai mengurangi tuntutannya
untuk menyelesaikannya.
3. Arbitrasi yaitu
menggunakan
pihak ke tiga yang
keputusannya
mengikat.
4. Mediasi yaitu
menghadirkan
pihak ketiga yang
keputusannya
tidak mengikat.
5. Konsilisasi yaitu
mempertemukan pihak- pihak yang bertikai.
6. Ajudikasi yaitu bentuk penyelesaian
melalui pengadilan.
7. Toleransi yaitu sikap saling pengertian antara
kedua belah pihak
@.
Sebab-Sebab Timbulnya Konflik
1.
perbedaan antar individu
2.
perbedaan kepentingan
antar kelompok
3.
perbedaan kebudayaan
4.
situasi bertolak belakang
5.
perbedaan cara
mencapai tujuan
6.
ketidak samaan status
7.
adanya
perubahan social/
pembaharuan
C. MOBILITAS SOSIAL
@. Mobilitas Sosialadalah perpindahan individu dari satu status
atau kedudukan ke kedudukan atau status yang lain.
Jenis-Jenis Mobilitas Sosial
1. Mobilitas social horizontal
Adalah perpindahan kedudukan
secara mendatar atau dalam lapisan
yang
sama. Contoh
: Pak Aries guru
SMA Bakti Idhata
Pindah
mengajar di SMA Cendrawasih.
@. Ada dua
bentuk mobilitas social
1. Horizontal
a. Mobilitas horizontal antar generasi, yaitu mobilitas yang terjadi dalam dua generasi yang berbeda.
Contoh: Amir bekerja sebagai petani mengikuti jejak orang tuanya sebagai
petani.
b. Mobilitas horizontal Intragenerasi, yaitu mobilitas yang terjadi dalam diri seseorang atau
dalam generasi yang
sama.
Contoh : Anton sebagai buruh
di pabrik
dan adiknya Denny
sebagai kuli
bangunan.
2. Mobilitas social vertical
Adalah perpindahan kedudukan
dari
yang
rendah ke kedudukan yang lebih tinggi atau sebaliknya.
A.
Mobilitas
Vertikal naik; Pak Sugeng
yang tadinya guru diangkat menjadi Kepala
B.
Mobilitas
Vertical turun
3.
Mobilitas lateral: pindah geografis
Komentar
Posting Komentar