Materi sejarah Indonesia KELAS X
( Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal )
KD
3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia
4.5 Mengolah informasi tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakan-nya dalam bentuk tulisan
INDIKATOR
1. Memahami teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia
2. Menyajikan karya tulis tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
TUJUAN
Setelah Mebaca diharapkan mampu Memahami teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia, Menyajikan karya tulis tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
MATERI
A.
Teori-teori Masuknya Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Pertama-tama,
kita harus mengetahui bahwa sebelum datangnya ajaran Hindu-Buddha di Indonesia,
bangsa ini telah mengenal
peradaban yang berkaitan dengan agama semenjak Kala Pleistosen Akhir. Menurut
Paul Mus (seorang sejarawan asal Prancis) dalam L’Inde vue de l’Est-Cultes indiens etindigenes au Champa, pada
zaman purbakala terdapat kesatuan kebudayaan pada suatu wilayah yang sangat
luas, mencakup India, Indocina, Indonesia, beberapa pulau di Samudra Pasifik,
dan barangkali Tiongkok Selatan. Tersebarluasnya wilayah budaya tersebut
dimungkinkan karena adanya laut yang menghubungkan daerah satu dengan daerah
lainnya. Ia menyebut kepercayaan yang tersebar di berbagai wilayah tersebut
sebagai animisme. Kepercayaan tersebut, di Pulau Jawa, dikenal dengan sebutan
Kapitayan, yaitu agama yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak berkembangnya
kebudayaan Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, hingga masa
perunggu dan besi.
Dalam keyakinan Kapitayan di
Jawa, penganjur awal ajaran ini adalah Danghyang Semar yang berasal dari
Swetadwipa, benua yang tenggelam akibat banjir besar yang menyebabkan ia dan
kaumnya mengungsi ke Pulau Jawa. Secara sederhana, Kapitayan dapat digambarkan
sebagai suatu ajaran keyakinan yang memuja sembahan utama yang disebut
Sanghyang Taya, yang bermakna Hampa, Kosong, Suwung, atau Awang-uwung (Agus
Sunyoto, 2012). Untuk memuja Sanghyang Taya, penganut Kapitayan menyediakan
sesaji berupa tumpeng, tumpi (kue dari tepung), tumbu (keranjang persegi dari anyaman
bambu untuk tempat bunga), tuak (arak),
dan tukung (sejenis ayam). Pemuja
Sanghyang Taya yang baik akan dikaruniai kekuatan gaib yang bersifat positif (tuah) dan negatif (tulah). Mereka inilah yang kemudian dianggap berhak memimpin
masyarakat. Mereka diberi gelar Ratu
atau Dhatu. Kita sudahi dulu
pembahasan mengenai Kapitayan sebagai pembuka dan pemberi nuansa kondisi alam
kepercayaan masyarakat Indonesia sebelum datangnya Hindu-Buddha dari India.
Jalinan ekonomi antara
masyarakat Indonesia dengan India, tempat ajaran Hindu dan Buddha berasal,
telah berdampak pada masuknya pengaruh
budaya India ke Indonesia. Bagaimana sesungguhnya proses tersebut, belum dapat
diungkapkan sepenuhnya oleh berbagai penelitian. Secara garis besar, terdapat
dua pendapat mengenai proses masuknya budaya India tersebut ke Indonesia.
Pendapat pertama berangkat dari anggapan bahwa bangsa Indonesia berlaku pasif
dalam proses itu. Sedangkan pendapat kedua yang muncul lebih akhir memberikan
peran aktif bagi bangsa Indonesia. Kedua pendapat tersebut melahirkan berbagai
hipotesis yang didukung oleh para ahli sebagaimana yang akan kita bahas berikut
ini.
1. Hipotesis Ksatria
Para pendukung pendapat bahwa bangsa Indonesia
bersifat pasif beranggapan bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang
India. Koloni-koloni orang India ini menjadi pusat penyebaran budaya India
(Poesponegoro, 2010). Bahkan muncul pula pendapat bahwa kolonisasi tersebut
disertai dengan penaklukkan. Menurut gambaran tersebut, dalam proses masuknya
budaya India, peran utama dipegang oleh golongan prajurit, yaitu kasta Ksatria.
Karena itu, F.D.K Bosch menyebutnya
sebagai Hipotesis Ksatria.
2. Hipotesis Waisya
Pendapat lain yang berpegang pada anggapan adanya
kolonisasi memberikan peran pada golongan lain terkait proses masuknya pengaruh
budaya India ke Indonesia. N.J Krom memberikan peran kepada golongan pedagang.
Ia tidak berpendapat bahwa golongan ksatria adalah golongan yang terbesar di
antara orang-orang India yang datang ke Indonesia. Karena orang-orang India datang untuk
berdagang, maka golongan terbesar yaitu golongan pedagang. Hipotesis yang
beranggapan bahwa kaum pedagang adalah pembawa kebudayaan India ini disebut
Hipotesis Waisya.
Hipotesis Ksatria dan Hipotesis Waisya mendapat
tentangan dari van Leur. Keberatan pertama adalah mengenai kolonisasi. Suatu
kolonisasi yang melibatkan penaklukan oleh golongan ksatria tentu akan dicatat
sebagai sebuah kemenangan. Tetapi, catatan demikian tidak ditemukan dalam
sumber-sumber tertulis di India maupun di Indonesia. Para pedagang India pun memiliki
kedudukan yang sama dengan rakyat Indonesia. Dari mereka tidak dapat diharapkan
pengaruh budaya yang membawa perubahan-perubahan dalam bidang tata negara dan
pandangan agama.
3. Hipotesis Brahmana
van Leur cenderung untuk memberikan peran penyebaran
budaya India (ajaran Hindu dan Buddha) pada kalangan brahmana. Mereka datang
atas undangan para penguasa Indonesia. Teori ini dikenal sebagai Hipotesis
Brahmana. van Leur berpendapat bahwa dorongan terhadap proses tersebut adalah
akibat kontak dengan India melalui perdagangan. Bukan hanya melalui orang-orang
India yang datang, melainkan mungkin juga karena orang-orang Indonesia melihat
keadaan sendiri di India. Terdorong oleh keinginan untuk dapat berhadapan
dengan orang-orang India dengan taraf yang sama dan terdorong pula untuk
meningkatkan keadaan negerinya, mereka mengundang brahmana ke tanah air.
4. Hipotesis Arus Balik
Teori ini menyatakan bahwa penyebar budaya dan agama
Hindu adalah masyarakat Indonesia sendiri. Mereka yang telah belajar ke India
kemudian ketika pulang menyebarkan kembali budaya tersebut. Pendukung hipotesis ini adalah F.D.K Bosch.
Ajaran Buddha
merupakan ajaran dari India yang terlebih dahulu sampai ke Indonesia. Pengaruh agama dan budaya Buddha
diperkirakan telah memasuki Indonesia antara abad ke-2 hingga ke-5 Masehi.
Berdasarkan penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan,
diperkirakan bahwa Agama Buddha lebih dahulu berkembang di Indonesia daripada
agama Hindu. Kesimpulan ini diambil karena, dilihat dari coraknya, arca di
Sempaga ini sama dengan arca yang dibuat di Amarawati, India. Bentuk arca
seperti ini berkembang pada abad ke-2 sampai abad ke-5.
Para ahli menduga bahwa arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, juga ditemukan arca sejenis di daerah Jember, Jawa Timur, dan daerah Bukit Siguntang, Sumatra Selatan. Adanya penemuan-penemuan ini menunjukkan seberapa tinggi taraf hidup dan budaya rakyat Indonesia pada waktu itu, sekaligus menunjukkan adanya hubungan dengan budaya di India. Menurut buku Indonesian Heritage-Sejarah Awal, meskipun arca-arca Buddha tertua di Indonesia tersebut ditemukan, namun tidak ditemukan peninggalan arsitektur bersama arca-arca tersebut. Peninggalan arsitektur Buddha tertua yang diketahui baru ada sejak pertengahan abad ke-8, yaitu tahap pertama Candi Kalasan yang dipersembahkan pada tahun 778 Masehi.
Agama Buddha pertama kali diajarkan
oleh Sidharta Gautama, putra Raja Suddhodana dari kerajaan Kapilawastu dan
termasuk keturunan bangsa Sakya. Ia dikenal dengan sebutan Buddha Gautama atau
Shakyamuni (orang bijak dari Shakya). Pada mulanya, Buddha bukan sebuah agama,
melainkan suatu paham baru dalam agama Hindu yang lahir karena tidak menyukai
kedudukan istimewa kasta brahmana. Kala itu, kaum brahmana memiliki hak
istimewa untuk mempelajari kitab-kitab Weda, hak menguasai ajaran dan isi Weda,
hak menyelenggarakan upacara kurban, dan hak memberi tuntunan untuk mencapai mokhsa. Hak-hak istimewa tersebut
dirasakan telah mempersulit dan menghambat masyarakat awam untuk mencapai moksa. Karena itu, muncullah ajaran yang
lebih praktis sehingga dapat dilaksanakan masyarakat, yaitu Buddhisme.
Ajaran agama yang datang ke
Indonesia setelah Buddha adalah Hindu, meskipun di India sendiri ajaran Hindu
sudah muncul jauh hari sebelum munculnya ajaran Buddha. Pengaruh Hindu di Indonesia diperkirakan
sudah ada sejak awal abad ke-5. Sebagai bahan perbandingan terhadap 4 buah
hipotesis masuknya budaya India yang telah kita bahas di atas, menurut buku Indonesian Heritage-Sejarah Awal, agama
Hindu (dan juga Buddha) tidak diperkenalkan kepada bangsa Indonesia melalui
paksaan atau penjajahan, juga tidak diperkenalkan oleh para saudagar
sebagaimana diduga sebelumnya. Ini didasarkan pada argumen bahwa
peristiwa-peristiwa budaya dan agama, pengenalan bahasa Sanskerta untuk
menulis, dan penerimaan mitologi bukanlah bidang para saudagar. Yang lebih
besar kemungkinannya adalah bahwa pangeran-pangeran yang berkuasa di
kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia dipengaruhi oleh para brahmana dari India.
Para brahmana tersebut datang atas undangan para penguasa di Indonesia.
Nama:Dianita
BalasHapusKelas:Xpk1
Absen:11
Hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia hari ini
Nama:Dhina Suciyani
BalasHapusKelas:XPK1
Absen:9
Hadir mengikuti PJJ Sejarah Indonesia hari ini
Nama : Lhola Fatihah Khasana
BalasHapusKelas : X PK 1
Absen : 19
Ket : Hadir Mengikuti PJJ Sejarah Indonesia Hari ini
Nama:Cynthia Amara
BalasHapusKelas:X PK 1
No.absen:8
Hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia hari ini.
Nama:Cynthia Amara
BalasHapusKelas:X PK 1
No.absen:8
Hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia hari ini.
Nama : Radisha Aurelly Isfaya
BalasHapusKelas: x pk 1
Absen: 28
Hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia hari ini,,,
Nama : Radisha Aurelly Isfaya
BalasHapusKelas: x pk 1
Absen: 28
Hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia hari ini,,,
Nama:Diana Rahmawati Putri
BalasHapusKelas:X PK 1
Absen:10
Hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia hari ini,,,
Nama: Ramadhany Husnawan Fadillah
BalasHapusKelas:X PK 1
Absen:29
Ket:Hadir Mengikuti PJJ Sejarah Indonesia
Nama: Nisa Nur Adila
BalasHapusNo : 27
Kelas: X PK1
Ketengaran: Hadir dalam mengikuti PJJ sejarah Indonesia
Nama:Muhammad Syarifudin
BalasHapusNo:24
Kelas X PK1
Keterangan: Hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia
Nama:Erika Muyaidah
BalasHapusNo:13
Kelas:X PK 1
Ket:Hadir Mengikuti PJJ Sejarah Indonesia Hari Ini
Nama : Habbibah Nur Fadlillah
BalasHapusNo : 16
Kelas: X PK 1
Ket : Hadir mengikuti PJJ Sejarah Indonesia
Nama:Rosita febrylena maharani
BalasHapusNo:31
Kelas:X PK 1
Ket:Hadir mengikuti PJJ Sejarah Indonesia
Nama:Muhamad Rayhan Ramadhani
BalasHapusNo:21
Kelas: X PK1
Ket: Hadir mengikuti pjj sejarah indinesia
Nama: MASITHOH KHOIRUNNISA
BalasHapusKelas:X PK 1
No:20
Ket: HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA HARI INI.
Nama: MASITHOH KHOIRUNNISA
BalasHapusKelas:X PK 1
No:20
Ket: HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA HARI INI.
Nama:Eka yuliani
BalasHapusNo:12
Kelas:X PK 1
Ket:Hadir mengikuti PJJ Sejarah Indonesia
Nama : Berlian Oktavia Azkiatun Nisa'
BalasHapusAbsen: 6
Kelas: XI IPS 1
Ket : Hadir mwngikuti PJJ Sejarah Indonesia
Nama:Ninok basundari
BalasHapusAbsen :26
Kelas :XPK1
Ket:HADIR MENGIKUTI PJJ SERAJARAH INDONESIA HARI INI
Nama : SHOFI REVANDA PUTRI
BalasHapusAbsen: 32
Kelas: X PK 1
Ket: HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA
Nama : Avrillian Yasmin
BalasHapusAbsen : 5
Kelas : X PK 1
ket : HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDO
Nama : windi widyawati
BalasHapusAbsen :34
Kelas : X PK 1
KET: Hadir mengikuti pjj sejarah indo
Nama: Muhammad Faris Akbar
BalasHapusAbsen:22
Kelas: X PK 1
Ket: Hadir mengikuti PJJ sejarah indo
Nama : Afifah Azzahra
BalasHapusAbsen : 02
Kelas : X PK 1
KET : Hadir mengikuti PJJ Sejarah Indo
Nama:Fila Sofia Kumala Tyas
BalasHapusAbsen:15
Kelas:X PK 1
Ket:Hadir mengikuti PJJ sejarah indo
Nama: Rike Nur Safitri
BalasHapusAbsen:30
Kelas:x pk 1
Ket: hadir mengikuti pjj sejarah indo,,
Maaf pak karna baru absen
Nama: Nathasa Miftahul Jannah
BalasHapusAbsen:25
Kelas:x pk 1
Ket: hadir mengikuti pjj sejarah indo
*PS:Maaf pak karna saya baru absen
NAMA : SHOFI REVANDA PUTRI
BalasHapusABSEN: 32
KELAS : X PK 1
KET : HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA
NAMA:YOGA TRI SABELIA
BalasHapusABSEN:31
KELAS:XPK2
KET: HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA
NAMA : FRASTIA INDA ANUGRAHENI
BalasHapusNO :09
KELAS:XPK2
KET :HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA
NAMA: MELATI RAHAYU NUGRAHANI
BalasHapusNO: 14
KELAS:XPK2
KETERANGAN : HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA
Nama: lilis dwi puspitadewi
BalasHapusKelas: Xpk2
No: 11
Keterangan: hadir mengikuti pembelajaran mapel sejarah indonesia
NAMA: ISRINA SALSABILA
BalasHapusNO:10
KELAS:XPK2
KETERANGAN:HADIR MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDONESIA
Nama:Tri Lestari
BalasHapusKelas:Xpk2
No:30
Keterangan:hadir mengikuti pembelajaran mapel sejarah indonesia
Nama:Yunita Wulandari
BalasHapusKelas:Xpk2
No:32
Keterangan:Hadir Mengikuti Pembelajaran Pjj mapel sejarah indonesia
Nama : Muhammad ayyub
BalasHapusKelas : X pk 02
No.absen : 18
Keterangan : hadir ikut absen pelajaran Sejarah Indonesia
Nama : Dzaida Nikmatul Mufida
BalasHapusKelas : X PK 2
No.abs: 8
Keterangan : HADIR. MENGIKUTI PJJ SEJARAH INDO
Nama : Meida Dwi Saputri
BalasHapusKelas : X PK 2
No.abs:12
Keterangan : HADIR Mengikuti PJJ Sejarah Indonesia.
Nama: Deftiana Amalia
BalasHapusNo: 5
Kelas : Xpk2
Ket : hadir mengikuti PJJ sejarah Indonesia
Nama Novita dwi cahyanti
BalasHapusAbsen 23
X pk 2
Hadir selalu mengikuti pjj online SI