KOMUNITAS
A. Komunitas adalah Kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketrekaitan yang sama. Komunitas ditkamui dengan
adanya ikatan kuat antaranggota yang
disebut perasaan komunitas ( community
sentiment). Unsur-
unsur perasaan komuniti,
yaitu
seperasaan,
sepenanggungan,
dan saling memerlukan antaranggota.
B. Tujuan pemberdayaan komunitas adalah untuk meningkatkan standar hidup,meningkatkan percaya diri,dan meningkatkan kebebasan setiap orang.
Secara spesifik Mardikanto (2015) mengidentifikasi bahwa tujuan dari pemberdayaan masyarakat dapat berupa:
1) Perbaikan kehidupan (better living), Pemberdayaan dimaksudkan untuk memperbaiki taraf kehidupan setiap individu yang kemudian memberi efek pada perbaikan kehidupan di setiap keluarga dan pada akhirnya mampu mendorong perbaikan kehidupan masyarakatnya.
2) Perbaikan aksesabilitas (better accesability), Pemberdayaan ditujukkan untuk membuka akses yang seluasluasnya terutama aksesabilitas tentang informasi, pengetahuan dan keterampilan yang mampu memberi solusi pada permasalahan yang dihadapi masyarakat lalu memberi wawasan tentang berbagai alternatif inovasi. Aksesabilitas ini juga bisa dilakukan untuk berbagai sumber daya yang memang sudah ada di masyarakat tersebut namun belum mampu diakses oleh masyarakat umum secara mudah. Dengan demikian akses-akses yang mudah tersebut mampu mendorong masyarakat untuk berdaya dengan memanfaatkan informasi dan sumber daya yang ada.
3) Perbaikan pendidikan (better education) Pemberdayaan bisa juga ditujukan untuk memperbaiki tingkat pendidikan masyarakat. Pendidikan tidak diartikan pendidikan formal semata, namun yang lebih penting adalah pendidikan yang mampu memberikan akses yang besar bagi masyarakat sehingga mereka mampu mengenali akar permasalahan, berbagai solusi alternatif dan sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian dengan perbaikan pendidikan, masyarakat memiliki bekal yang cukup kuat untuk merubah diri mereka sendiri untuk berdaya. Maka pendidikan atau pelatihan yang berbasis pada kebutuhan lokal masyarakat menjadi alternatif yang tepat untuk program pemberdayaan.
4) Perbaikan tindakan (better action) Bekal pendidikan yang baik pada masyarakat diyakini akan mendorong terjadinya perubahan pada pola pikir dan pola tindakan pada masyarakat. Minimal tindakan yang positif ketika menyadari akan kelemahan atau ketidakberdayaan yang ada pada masyarakat. Harapan besarnya adalah perubahan tindakan yang mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan nyata memperbaiki kelemahan atau ketidakberdayaannya.
5) Perbaikan kelembagaan (better institution), Tujuan pemberdayaan sesungguhnya adalah tidak semata-mata memperbaiki setiap individunya, namun akan lebih baik dan lebih kuat adalah memberdayakan masyarakatnya secara luas sehingga pemberdayaan akan memberi efek perubahan secara signifikan. Dengan demikian masyarakat secara kelembagaan akan semakin kuat, apalagi jika masyarakat tersebut juga mampu memberdayakan kelompok-kelompok yang ada di dalamnya, misal koperasi, badan usaha kelompok dll. Perbaikan kelembagaan bisa juga dikembangkan dalam pengembangan jaringan baik antar masyarakat maupun antar lembaga atau kelompok.
6) Perbaikan usaha (better busines) Akses informasi, pengetahuan, keterampilan, sumber daya dan jaringan yang cukup diharapkan akan mendorong pada perbaikan usaha masyarakat. Perbaikan dapat dilihat dari sisi kuantitas seperti volume usaha, jumlah jaringan dan sebagainya. Selain itu bisa juga dari sisi kualitas seperti kualitas produk, kemasan, mutu dll.
7) Perbaikan pendapatan (better income) Seringkali pemberdayaan lebih fokus pada upaya memberdayakan masyarakat dari sisi pendapatan. Namun demikian untuk mencapai perbaikan pendapatan pada masyarakat yang belum berdaya membutuhkan proses yang tidak bisa cepat dan harus melalui berbagai tahapan. Untuk itu jika pemberdayaan bertujuan untuk perbaikan pendapatan harus benar-benar sudah siap dengan sumber daya yang mampu menghasilkan. Misal meningkatkan pendapatan petani rumput laut yang belum mampu mengolah hasil panen rumput lautnya.
8) Perbaikan lingkungan (better environment), Seringkali masyarakat tidak berdaya disebabkan oleh aspek lingkungan yang tidak mendukungnya. Aspek fisik seperti akses transportasi yang sulit karena jalan rusak kemudian tidak mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat sehingga masyarakat lambat sekali berkembang. Maka hal ini bisa menjadi tujuan sebuah program pemberdayaan. Selain itu bisa juga aspek sosial, keberagaman yang ada pada masyarakat seringkali juga bisa menjadi penghambat kemajuan sebuah masyarakat, ketika masyarakat tersebut tidak mampu mengelola keberagamannya. Hidup yang berkelompok menurut suku budaya, agama atau ras tertentu membuat masyarakat sulit untuk berkembang secara bersama-sama. Hal ini sering terlihat di daerah-daerah transmigrasi. Pembauran yang lambat akan memiliki efek pada lambatnya perubahan masyarakat itu sendiri. Maka hal ini juga bisa menjadi tujuan sebuah pemberdayaan.
9) Perbaikan masyarakat (better community). Secara umum tujuan pemberdayaan adalah perbaikan sebuah kehidupan masyarakat. Ketika berbicara kehidupan sebuah masyarakat maka banyak aspek yang menyertainya mulai dari pola pikir, pola tindakan, perekonomian dan sebagainya. Perbaikanperbaikan dari berbagai aspek itulah yang diharapkan dari pelaksaaan sebuah pemberdayaan.
C. Kelebihan pemberdayaan komunitas adalah
sebagai berikut :
a. Memudahkan dalam berkoordinasi anatrindividu
b. Antar individu dapat saling memberi semangat dan motivasi
c. Mampu meningkatkan
kesejahteraan
dalam jangka waktu
yang panjang
dan berkelanjutan
d. Mampu meningkatkan
dan
memperbaiki kehidupan
masyarakat
dan
kelompok baik di bidang ekonomi maupun sosial
e. Penggunaan sumber-sumber daya alam dan potensi yang ada lebih efektif dan
efisien
f. Proses pembangunan lebih
demokratis
dan
aspiratif karena
melibatkan
banyak orang
D. Kekurangan pemberdayan komunitas adalah sebagai berikut :
a. Antar satu orang dengan orang
yang lain sering terjadi
perbedaan pendapat-pendapat
sehingga memunculkan konflik baru
b. Tingkat partisipasi individu berbeda-beda, sehingga menghambat
pembangunan
c. Tingkat
sumber daya manusia berbeda-beda
d. Keberhasilan
pemberdayaan komunitas bergantung
pada
individu
yang tergabung di dalamnya
e. Kurangnya kamampuan
masyarakat
dalam kreativitas dan kapastitas
secara
kritis dan logis
f. Kegiatan pemberdayaan selama ini hanya di tunjukan pada masyarakat lokal
dan permasalahan sosial
saja
g. Ketergantungan sumber dana
dari luar
E. Inisiator pemberdayaan komunitas/ Aktor pemberdayaan komunitas
Dalam upaya pemberdayaan komunitas dibutuhkan inisiator atau pemrakarsa pelaksanaan. Adapun inisiator pemberdayaan komunitas antara lain;
a. Pemerintah, Pemerintah sebagai inisiator akan memberi stimulus kepada
masyarakat melalui program yang dilaksanakan, salah satunya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri (PNPM Mandiri). Melalui program PNPM Mandiri, masyarakat diharapkan
berperan aktif dalam
kegiatan pemberdayaan yang telah direncanakan pemerintah. Program lain
dari pemeritah yang bertujuan memberdayakan komunitas antara lain program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Proyek Penaggulangan
Kemiskinan di
apaerkotaan (P2KP), Posyandu, dan Program Peningkatan
Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI).
b. Swasta, Lembaga swasta
seperti perusahaan
dan
Lembega Swadaya
Masyarakat (LSM) berperan besar dalam pemberdayaan masyarakat. Peran LSM sangat dibutuhkan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. LSM
dapat secara mandiri memberikan sosialisasi, arahan/bimbingan, dan mewujudkan
program-program pemberdayaan. LSM dapat membantu
pemerintah
dalam mewujudkan pemerataan
kesejahteraan masyarakat.
c. Masyarakat, Kegiatan masyarakat dapat mempererat hubungan sosial masyarakat.
F. Strategi pelaksanaan pemberdayaan komunitas
Untuk dapat
melaksanaan
pemberdayaan
dan dapat
mencapai
tujuan yang
diinginkan diperlukan strategi yang tepat.
Strategi yang dapat diterapkan
dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas
sebagai berikut;
a. Mempertimbangkan potensi masyarakat
Fasilitator/pihak pemberdaya komunitas hendaknya menghargai
segala potensi yang dimiliki komunitas.Tujuan
pemberdayaan menekankan
penguatan
(empowering) anggota
komunitas untuk mandiri. Dalam
mempertimbangkan potensi masyarakat perlu melokalisasi kearifan lokal
masyarakat, yang akan digunakan sebagai
batu loncatan upaya
pemeberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih
mudah
menerima
berbagai perubahan dalam proses pemberdayaan.
b. Memberikan pendampingan secara berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif
jika dilakukan secara kelompok. Selain
mempertimbangkan
efisiensi dan
keterbatasan waktu
serta biaya, pemberdayaan secara
kelompok dinilai lebih efektif.
c. Memberikan pelatihan khusus
Pihak
pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota
masyarakat yang meminta dilakukan pelatihan tertentu di luar program pemberdayaan. Hal
tersebut membuktikan bahwa
masyarakat
mampu menganalisis hal-hal yang
sebenarnya diinginkan. Contoh, dalam latihan kekriyaan pemuda
karang taruna, terdapat
beberapa pemuda yang menginginkan diberi pelatihan pembuatan
kerajinan tangan.
d. Mengangkat kearifan lokal
Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal dalam upaya pemberdayaan komunitas. Contoh, masyarakat suku laut di perairan Riau
memiliki kearifan lokal berupa
larangan mengambil
hasil
laut secara
berlebihan. Bagi pemerintah atau pihak swasta
yang ingin melakukan pemberdayaan dapat memanfaatkan kearifan lokal tersebut
sebagai pijakan penyusunan program. Contoh, mengajarkan masyarakat membuat dan
mengelola tambak ikan.
e.
Memberikan bantuan sarana
Sarana merupakan unsur paling
penting dalam melaksanakan
kegiatan pemberdayaa.
G.
Melaksanakan pemberdayaan secara bertahap
Tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan sebagai berikut;
a. Perencanaan
Perencanaan
yang baik
akan
menunjang keberhasilan
program
pemberdayaan. Untuk mencapai mutu perencanaan yang
baik, diperlukan
keterlibatan komunitas sebagai pihak yang memahami prioritas kebutuhan masyarakat.
Dalam perencanaan pihak
pemberdaya dapat
menerapkan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) . Ini merupakan
metode penelitian/kajian
untuk menggali potensi dan permasalahan dalam masyarakat.
Kajian dimaksudkan untuk mengumpulkan
dan menganalisis berbagai kondisi, potensi dan permasalahan masyarakat, serta merumuskan
alternative pengembangan dan solusi permasalahan. Pada penerapan metode
ini,masyarakat diberi kesempatan
ambil bagian dalam proses analisis kondisi,
potensi, masalah, dan perencanaan. Tujuannya agar masyarakat mampu dan terampil dalam menganalisis masalah, mancari solusi dan membuat rencana untuk
dirinya dan
komunitas (Sri Najiyati;
2005:81)
b. Pelaksanaan
Komunitas sebagai pihak yang merencanaan
program pembangunan
memiliki cukup pengetahuan
untuk melaksanakan
program pembengunan. Tahap pelaksanaan atau disebut tahap kapasitasi biasanya dilakukan dengan metode pendampingan
serta diadakan
kegiatan memfasilitasi
program pemberdayaan.
c. Evaluasi
Bentuk peran komunitas
dalam evaluasi program
pembangunan antara lain
memberikan masukan, saran, dan kritik bagi program pembangunan yang
telah berlangsung. Proses evaluasi dapat dilakukan Bersama masyarakat. Jika program pemberdayaan berhasil, tahap berikutnya yaitu pengakhiran
seluruh kegiatan termasuk pendampingan, serta penyerahan
tugas pendampingan
kepada komunitas tersebut.
KEARIFAN LOKAL
a. Kearifan lokal cerminan budaya
bangsa
1) Kearifan lokal
merupakan suatu kekayaan budaya lokal yang
mengandung kebijakan
hidup, pegangan hidup (
way of life ) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.
2)
Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat
lokal secara arif dalam berinteraksi
dengan lingkungan tempatnya hidup. Kearifan lokal tidak hanya berhenti pada
etika, tetapi sampai
pada norma, tindakan, dan tingkah laku ,masyarakat. Oleh karena
itu,
kearifan lokal dapat menjadi pedoman masyarakat untuk bersikap dan bertindak dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
3) Menurut Robert Sibarani, kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari
nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan
masyarakat. Jika
hendak berfokus pada nilai budaya,
maka
kearifan lokal dapat pula
didefinisikan sebagai nilai budaya lokal
yang dapat dimanfaatkan guna mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara
arif bijaksana.
Sudah menjadi kewajiban kamu sebagai generasi penerus bangsa untuk
melestarikan kearifan lokal dengan cara
mempelajari dan meneruskan
kearifan lokal kepada generasi penerus kamu selanjutnya.
b. Ruang lingkup kearifan
lokal
Kearifan lokal memiliki enam
dimensi yaitu pengetahuan lokal, nilai lokal, keterampilan lokal,
sumber daya Alam lokal,
mekanisme
pengembalian keputusan lokal,
dan
solidaritas kelompok lokal.
Karakteristik kearifan lokal diantaranya kearifan lokal
mencerminkan kematangan masyarakat di tingkat komunitas lokal, kearifan lokal
bersifat komunal, kearifan lokal mencakup
pengetahuan komunitas lokal
yang terakumulasi selama beberapa
generasi dalam bentuk teknologi,
kearifan lokal sejatinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mendukung tercapainya
kemajuan tanpa perlu menolak modernisasi ataupun globalisasi, kearifan lokal bersifat dinamis dan responsive, kearifan lokal
dapat dimanfaatkan untuk menata kehidupan manusia, dan kearifan lokal dapat berkembang menjadi keunggulan.
c. Kearifan lokal dan pengaruh globalisasi
Fungsi kearifan lokal perlu diperkuat di
tengah arus globalisasi karena kearifan lokal dapat digunakan
sebagai pendekatan
dalam pembangunan yang berorientasi pada
kelestarian lingkungan.
Globalisasi dapat
berdampak positif
dan negatif terhadap upaya pemberdayaan komunitas lokal. Dampak positif globalisasi terhadap upaya pemberdayaan komunitas lokal, yaitu meningkatkan teknologi modern dalam masyarakat.
Teknologi modern dapat meningkatkan
efektivitas
kerja dalam upaya pemberdayaan komunitas. Adapun
dampak
negatif
globalisasi terhadap upaya pemberdayaan komunitas lokal, yaitu
melemahkan daya
saing masyarakat lokal
dengan masyarakat
luar negeri.
Kearifan lokal di suatu daerah dapat menjadi solusi dalam menghadapi pesatnya globalisasi tentunya kearifan lokal tersebut harus memenuhi beberapa kriteria yaitu mampu bertahan terhadap budaya luar, memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar, mempunyai kemampuyan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli, dan mampu memberi arah pada perkembangan budayaD
D. TANTANGAN YANG DIHADAPI untuk mewujudkan kearifan lokal
1. Jumlah penduduk yang bemsar
2. teknologi yang modemn
3. eksploitasi SDA
4.kesenjangan sosial
sumber
1.Lilik Tahmidaten, S.Sos., M.A. , Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang PKn dan IPS , Jakarta, 2017
2.Dr. Hj. Widiningsih, M.Pd;Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN; Jakarta; 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar